Sedangkan, beban penjualan naik menjadi USD3,78 juta atau Rp57,96 miliar. Juga, beban keuangan juga naik menjadi USD6,03 juta atau Rp92,36 miliar.
Per Juni 2023, total nilai aset perseroan turun sebesar 3,90% menjadi USD1,13 miliar atau Rp17,45 triliun, dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar USD1,18 miliar. Sedagkan liabilitas GGRP sebesar USD316,82 juta atau Rp4,85 triliun dan ekuitas sebesar USD823,13 juta atau Rp12,60 triliun.
Lebih lanjut, perseroan melihat peluang pertumbuhan kinerja industri baja di sepanjang tahun 2023 ini. Peluang kinerja industri baja tahun ini akan sejalan dengan forecast pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%.
GGRP mencatat kebutuhan baja pada proyek IKN dapat mencapai 9,2 juta ton. Oleh karena itu, GGRP berharap, pemerintah dapat terus mengawasi penggunaan baja pada proyek IKN, agar tetap mengutamakan produk dalam negeri yang sudah ber-SNI dan memenuhi standar Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
(FAY)