"Lonjakan permintaan global juga telah meningkatkan utilisasi kapasitas produksi pada kuartal IV-2024, sejalan dengan strategi ekspansi agresif yang diterapkan perusahaan," katanya.
Yuriani menjelaskan, melonjaknya permintaan cetakan sarung tangan secara global didorong meningkatnya kesadaran terhadap kebersihan dan keselamatan, khususnya di sektor medis dan industri. Produsen besar sarung tangan yang ada di Malaysia dan Thailand juga mengalami peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar global yang terus tumbuh.
Kontribusi pasar ekspor terus menjadi motor utama pertumbuhan MARK. Malaysia menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 40 persen dari total penjualan, diikuti oleh Thailand (25 persen), China (22 persen), Vietnam (5 persen), dan negara-negara lainnya (5 persen).
"Diversifikasi pasar ini mencerminkan daya saing MARK di tingkat internasional sekaligus menunjukkan komitmen perusahaan dalam memenuhi permintaan global yang terus meningkat," ujarnya.
MARK memproduksi cetakan sarung tangan medis dari keramik yang tersusun dari nitril dan latex. Meski cetakan sarung tangan masih mendominasi produksi, perseroan juga memproduksi kloset dari residu hasil produksi cetakan sarung tangan serta produk pertanian seperti kimia dan pestisida.
(Rahmat Fiansyah)