"Kami senang dapat melaporkan EBITDA yang solid pada kuartal I-2025. Hasil ini mencerminkan kekuatan fundamental dan kinerja operasional perseroan," katanya.
Lebih lanjut, produksi minyak dan gas perseroan pada kuartal I-2025 sebesar 143 mboepd, dipengaruhi oleh penurunan musiman pada permintaan gas dan kegiatan pemeliharaan terjadwal di Lapangan Senoro dengan biaya produksi kas per unit USD8,4/boe.
Di South Natuna Sea Block B, Lapangan Terubuk dan Forel mulai berproduksi dan telah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Kedua lapangan ini akan memproduksi hingga 20.000 BOPD dan 60 MMSCFD.
Kemudian di sektor ketenagalistrikan, penjualannya mencapai 871 GWh di kuartal I-2025, lebih rendah dibandingkan 1.146 GWh pada kuartal IV-2024. Hal ini imbas pemeliharaan PLTGU Riau, kejadian gempa bumi di dekat fasilitas Geotermal Sarulla, serta banjir di PLTS Sumbawa.