Dari sisi geografis, wilayah Jabodetabek menjadi tulang punggung pemasukan MIDI senilai Rp8,18 triliun. Urutan kedua adalah luar Jawa sebesar Rp6,87 triliun, disusul pulau Jawa non-Jabodetabek berkontribusi Rp2,51 triliun.
Beban pokok ikut meningkat mengikuti realisasi pendapatan usaha, tetapi margin kotor masih tumbuh positif secara tahunan. Peningkatan beban juga muncul di pos penjualan dan distribusi mencapai Rp3,6 triliun, demikian juga bagian umum dan administrasi sebesar Rp414,3 puluh miliar.
Perseroan mengakui laba sebelum pajak senilai Rp646 miliar, dengan laba operasional tahun berjalan mencapai Rp516,3 miliar.
Balance sheet MIDI menunjukkan peningkatan aset sebesar 12,75% yoy menjadi Rp7,78 triliun. Adapun jumlah kewajiban utang atau kewajiban atau liabilitas melandai 21,24% yoy menjadi Rp3,87 triliun, sementara modal bersih atau ekuitas meningkat signifikan 96,9% yoy menjadi Rp3,97 triliun.
Kas yang ada di tangan akhir 2023 mencapai Rp326,78 miliar terpangkas hampir 90 miliar, akibat peningkatan sejumlah pengeluaran terutama perolehan aset tetap di aktivitas investasi.
(YNA)