“Pemberlakuan PPKM tidak menyebabkan demand semen di wilayah Indonesia mengalami penurunan, didorong oleh adanya pertumbuhan ekonomi di tahun 2021," kata dia.
Kinerja SMBR pun menunjukan pemulihan sepanjang Semester I 2021 dengan membukukan laba bersih positif senilai Rp2,65 miliar. SMBR berhasil menekan beban pokok penjualan
sebesar 7 persen dari semula Rp436,73 miliar menjadi Rp407,45 miliar. Kemudian beban usaha juga menurun 5 persen dari semula Rp268,8 miliar menjadi Rp255,6 miliar.
Total aset Perseroan meningkat menjadi Rp 5,75 triliun dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp5,73 triliun, SMBR mencatatkan liabilitas sebesar Rp 2,35 triliun dan ekuitas Rp3,40 triliun. EBITDA tercatat mampu mencapai Rp196 miliar atau tumbuh sebesar 227 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun seluruh kinerja positif yang diperoleh merupakan keberhasilan dari inisiatif strategi SMBR dalam melakukan efisiensi biaya produksi dan biaya usaha.
Selain itu, manajemen SMBR semakin optimis kinerja Perseroan di Semester II 2021 mampu mencapai target dengan adanya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan juga industri semen merupakan salah satu sektor strategis yang masih harus berjalan ditengah pandemi untuk menopang pembangunan infrastruktur di Indonesia. (TIA)