BP juga memperkirakan lonjakan hampir 40 persen dalam margin penyulingan, menjadi USD21,1 per barel. Untuk bisnis perdagangan gas, BP memproyeksikan hasil dalam kisaran normal. Adapun laporan keuangan kuartal kedua BP akan diterbitkan pada 5 Agustus 2025.
Pembaruan ini datang di tengah tekanan terhadap CEO Murray Auchincloss untuk memulihkan kejayaan BP dan mempertahankan independensi perusahaan di tengah spekulasi harga saham yang lemah menjadikan BP target akuisisi.
Shell, pada bulan lalu menyatakan tidak memiliki niat untuk mengakuisisi BP, setelah muncul laporan media tentang adanya pembicaraan akuisisi.
Saham BP telah turun sekitar 1 persen sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan 5,5 persen untuk pesaingnya di Inggris, Shell, dan 6 persen untuk ExxonMobil dari AS, setelah bertahun-tahun mengalami kinerja yang tertinggal.
BP kesulitan menjelaskan visi masa depannya secara jelas setelah menghentikan transisi menuju energi hijau tahun ini, transisi yang dimulai mantan CEO Bernard Looney, dan kembali fokus pada bisnis minyak dan gas tradisionalnya.
Namun, harga minyak yang lemah menyulitkan strategi tersebut.
"Jika harga minyak tetap seperti ini selama setahun, BP akan berada dalam posisi yang sangat sulit," kata bankir investasi senior di sektor energi kepada Financial Times.