sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laju IHSG Pekan Ini Ditentukan Rilis Neraca Dagang hingga Lapkeu GOTO

Market news editor Anggie Ariesta
14/08/2023 12:38 WIB
Dear investor, simak nih sentimen-sentimen yang akan memengaruhi laju IHSG sepekan ini, termasuk saham-saham yang dijagokan.
Laju IHSG Pekan Ini Ditentukan Rilis Neraca Dagang hingga Lapkeu GOTO (Foto MNC Media)
Laju IHSG Pekan Ini Ditentukan Rilis Neraca Dagang hingga Lapkeu GOTO (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal bergerak dalam pola segitiga. Pergerakannya makin lama makin sempit dan belum tahu arahnya akan naik atau turun.

Namun demikian, diharapkan bisa breakout di level 7.000 setelah pada minggu lalu ditutup menguat tipis sebesar 0,40%.

Community Lead IPOT, Angga Septianus menjelaskan, tiga sentimen yang memengaruhi laju IHSG pada minggu lalu, yakni PDB Indonesia, ekspor-impor China, dan inflasi AS. Untuk ekspor China sebagai target ekspor Indonesia pada Juli 2023 tercatat turun 14,5% yoy.

"Penurunan ini yang terburuk sejak Februari 2020. Sementara impor jatuh 12,4% yoy lebih dalam dibanding estimasi ekonom," kata Angga dalam keterangan resminya, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Sedangkan terkait PDB Indonesia tumbuh di atas ekspektasi. Banyak ekonom yang menerka PDB akan turun 5%, tapi ternyata justru berhasil tumbuh di kuartal II sebesar 5,17% yoy yang didukung sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan dan konstruksi.

Terkait inflasi AS yang telah dirilis tercatat naik 3%, padahal target The Fed 2% atau menjauhi target The Fed, khawatir suku bunga akan dinaikkan lagi.

"Jika inflasi naik, suku bunga bisa jadi akan dinaikkan lebih agresif lagi. Jika inflasi stabil, maka suku bunganya aman. Pengaruhnya jika suku bunga naik itu jelek buat stock market. Jika suku bunga turun, maka baik untuk pasar saham," terangnya.

Untuk market, Angga mengimbau, para trader untuk memerhatikan tiga sentimen pada minggu ini yang sudah di depan mata, yakni, neraca perdagangan Indonesia, penjualan ritel Indonesia, dan rilis laporan keuangan GOTO.

Terkait neraca perdagangan Indonesia, Angga menjelaskan, hasil rilis data ekspor-impor China di bawah ekspektasi pasar. Anjloknya angka tersebut ikut berdampak bagi Indonesia yang menggantungkan mayoritas perdagangannya ke China.

"Semakin rendahnya impor China dari Indonesia perlu diantisipasi oleh pemerintah agar lonjakan defisit neraca dagang dapat dihindari. Berbagai kebijakan perlu dicermati dan dikaji ulang oleh pemerintah supaya dapat meningkatkan jumlah ekspor Indonesia ke China," jelasnya.

Sementara itu, terkait penjualan ritel Indonesia diprediksi mulai menurun pada September 2023 seiring berakhirnya momentum cuti bersama dan musim liburan sekolah, namun diperkirakan akan kembali meningkat pada Desember 2023.

Rilis laporan keuangan GOTO juga layak dicermati, di mana GOTO bakal merilis laporan keuangan kuartal II-2023 pada 15 Agustus 2023.

"Pendapatan GOTO diprediksi naik menjadi Rp3,8 triliun dari kuartal sebelumnya Rp3,3 triliun. Rugi bersih GOTO diprediksi berkurang menjadi Rp3,7 triliun kuartal II tahun ini dari kuartal I sebesar Rp3,86 triliun. Pergerakan harga saham GOTO berpengaruh terhadap pergerakan IHSG," tegasnya.

Berdasarkan sentimen dan data ekonomi di atas, berikut saham-saham pilihan pekan ini dari Indo Premier:

- Buy on Pullback BBNI (Support: 8.625, Resistance: 9.500),
- Buy on Breakout JPFA (Support: 1.340, Resistance: 1.560),
- Buy on Breakout CPIN (Support: 5.200, Resistance: 6.000),
- Buy BRPT (Support: 820, Resistance: 940)
- Buy on Pullback (Support: 720, Resistance: 815).

(FAY)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement