IDXChannel - Saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) terus melesat tajam dalam beberapa waktu terakhir, meskipun emiten milik Toto Sugiri dan Anthoni Salim ini masuk ke papan pemantauan khusus dengan mekanisme full call auction (FCA).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I pada Kamis (13/3/2025), saham DCII melonjak 10 persen dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) di papan pemantauan khusus, mencapai Rp226.150 per saham. Level ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) sejak DCII melantai di bursa pada Januari 2021.
Dengan harga saat ini, DCII juga tercatat sebagai saham termahal di bursa, melampaui PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang diperdagangkan di Rp43.875 per saham, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Rp42.000 per saham, serta PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) di Rp38.600 per saham.
Dalam sepekan terakhir, saham DCII melesat 60,99 persen, sementara dalam sebulan terakhir melonjak 394,86 persen.
Fluktuasi harga yang tajam membuat BEI sempat menghentikan perdagangan (suspensi) saham ini sebanyak dua kali, yakni pada 25 Februari 2025 serta pada 27 Februari hingga 4 Maret 2025.