Di sisi lain, ekspor minyak sawit juga menguat, dengan pengiriman bulan Juni naik antara 4,3 persen hingga 4,7 persen dibandingkan Mei, menurut data perusahaan survei kargo.
Sementara itu, asosiasi sawit di Indonesia memperingatkan bahwa pengiriman minyak sawit ke AS bisa turun akibat tarif sebesar 32 persen untuk produk Indonesia, yang berpotensi menjadi keuntungan dagang bagi Malaysia.
Permintaan dari India—importir minyak sawit terbesar di dunia—tetap tinggi. Impor minyak sawit India pada Juni mencapai level tertinggi dalam 11 bulan terakhir, didorong oleh harga yang kompetitif.
Namun, laju kenaikan harga minyak sawit tertahan oleh data ekonomi yang lemah dari China. Harga konsumen di China hanya naik tipis pada Juni, sedangkan harga produsen mengalami penurunan terbesar dalam hampir dua tahun terakhir.
Secara global, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memanaskan ketegangan dagang lewat ancaman tarif baru. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.