Selain itu, GOTO juga berhasil menekan biaya dan beban menjadi Rp18,1 triliun atau turun 27,6 persen YoY.
Pos yang paling signifikan berkontribusi atas turunnya rugi berjalan GOTO adalah kerugian penurunan nilai goodwill yang menyusut drastis dari Rp78,8 triliun pada 2023 menjadi hanya Rp308,1 miliar di 2024.
Sementara, metrik EBITDA Grup yang disesuaikan (adjusted EBITDA) melampaui target titik impas perseroan, mencapai Rp386 miliar selama 2024.
Angka tersebut merupakan perbaikan signifikan dari kerugian sebesar Rp2,3 triliun pada 2023. Menurut penjelasan perusahaan, hal ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan dan perbaikan dari sisi efisiensi biaya.
Unit bisnis Financial Technology mencatat EBITDA yang disesuaikan positif didorong oleh pertumbuhan tingkat penggunaan aplikasi GoPay dan peningkatan portofolio pinjaman.