Ekspansi lebih lanjut pada portofolio pinjaman dan EBITDA yang disesuaikan diharapkan berlanjut pada 2025.
Kemudian, unit bisnis On-Demand Services (ODS) terus mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas yang kuat. GTV inti tumbuh 24 persen YoY pada Kuartal 4 dan 17 persen untuk setahun penuh, sementara EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp267 miliar pada Kuartal 4 dan Rp679 miliar untuk setahun penuh.
GoTo mempertahankan posisi kas dan neraca keuangan yang solid. Hingga 31 Desember 2024, perseroan memiliki kas dan setara kas serta deposito jangka pendek senilai Rp21 triliun atau setara dengan USD1,3 miliar.
Pada Juni 2024, pemegang saham GoTo menyetujui program pembelian kembali saham selama 12 bulan dengan nilai maksimum hingga US$200 juta. Hingga 28 Februari 2025, GoTo telah membeli kembali sejumlah 23,6 miliar saham, dengan nilai keseluruhan sekitar USD91 juta, atau Rp1,5 triliun.
Pada November 2024, perseroan juga menyelesaikan rencana penarikan saham treasuri, yang merupakan saham yang diperoleh oleh Perseroan sebelum IPO dan setelah IPO sebagai bagian dari program Greenshoe. Hal ini berdampak pada penurunan saham Seri A yang beredar kurang lebih 10,3 miliar saham.