IDXChannel - Menjelang pergantian tahun, industri telekomunikasi dinilai bersiap menghadapi derasnya lonjakan trafik data selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Ritme pasar yang sempat melambat di November kini diperkirakan mendapat dorongan baru sebelum tutup tahun. Pasalnya, operator telekomunikasi dinilai mulai menata strategi harga dan kapasitas jaringan demi mengamankan momentum kuartal IV/2025.
Analis Mirae Asset Sekuritas, Daniel Widjaja mencatat imbal hasil/yield industri seluler terkoreksi tipis menjadi minus 0,9 persen secara bulanan pada November 2025.
Ia menegaskan koreksi ringan tersebut bukan penurunan struktural, melainkan bagian dari penyesuaian pasar sebelum trafik musim liburan meningkat.
Daniel mengatakan faktor penekan terbesar pada November berasal dari strategi penambahan kuota oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), emiten PT Indosat Tbk (ISAT)
"Ini menurunkan yield secara signifikan menjadi minus 6,3 persen MoM," ujarnya dalam Telco - Nov-25 Price Watch: Driving Year-End Momentum, dikutip Kamis (27/11).
Sementara itu, Telkomsel entitas PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) justru mencatatkan kenaikan yield setelah melakukan penyesuaian harga pada beberapa paket data tanpa mengubah besaran kuota.
Mirae menilai operator seluler mulai menahan agresivitas harga untuk menjaga stabilitas pendapatan. Daniel menyebut bahwa langkah Telkomsel menunjukkan arah pemulihan setelah babak konsolidasi industri.
Selain segmen seluler, bisnis layanan broadband dinilai tetap memainkan peran penting memasuki kuartal IV-2025. Daniel merinci yield fixed broadband tercatat pulih 0,5 persen secara bulanan setelah tertekan di Oktober.
Beberapa operator, seperti ICON+ anak usaha PT PLN (Persero), dinilai juga mulai mengambil langkah korektif dengan menaikkan harga di beberapa wilayah.
Riset Mirae menyoroti tekanan kompetitif antaroperator mulai mereda, sejalan dengan pendekatan harga yang lebih rasional menjelang periode konsumsi puncak.
Tak hanya itu, peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) dinilai menjadi faktor pendorong prospek sektor telko di akhir tahun.
Daniel memperkirakan operator telko akan memfokuskan strategi pada peningkatan kualitas layanan untuk mengamankan konsumsi data yang melonjak selama libur panjang.
Dengan kombinasi stabilisasi ARPU, kenaikan trafik musiman, dan disiplin harga yang mulai terbentuk, kuartal IV-2025 diproyeksikan menjadi momentum penting bagi pemulihan kinerja industri telekomunikasi
"Kami mempertahankan pandangan Overweight kami terhadap sektor ini, didukung oleh pemulihan hasil data seluler yang berkelanjutan dan peningkatan ARPU," kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)