IDXChannel – Pemerintah menyebutkan bahwa realisasi operasional produksi migas siap jual (lifting) nasional terhitung masih menunjukkan angka realistis di tengah pandemi Covid-19 dan tekanan harga minyak global. Hingga kuartal I 2020, lifting migas nasional mencapai 1,749 juta boepd (barrel oil ekuivalen per day) atau sebesar 90,4% dari target lifting nasional sebesar 1,946 boepd.
Laporan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan capaian lifting migas tersebut melampaui target teknis dalam Work, Program and Bubdget (WP&B) Tahun 2020 sebesar 1,728 BOEPD atau mencapai 101%.
"Artinya, kita berhasil melakukan langkah-langkah kreatif untuk meningkatkan produksi," jelas Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat Virtual Konferensi Pers dalam Laporan Kinerja SKK Migas Kuartal I Tahun 2020, pada Kamis (16/4/2020).
Dwi merinci lifting minyak di Kuartal I Tahun 2020 telah mencapai 701 ribu bopd (barrel oil per day) atau 93% dari target APBN, yaitu 755 bopd. Sementara lifting gas 5,86 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) atau 88% dari target APBN, yaitu 6,67 mmscfd. Meski belum mencapai target APBN mengingat kemampuan cadangannya, Dwi menyebut capaian ini telah didorong upaya optimalisasi serta pengembangan baru melalui pengeboran sumur baru, onstream proyek baru, dan pemeliharaan yang optimal.
"Khusus lifting gas, ada penambahan 78 mmscfd dari tiga proyek onstream, yaitu Lapangan Buntal-5 (45 mmscfd), Grati Pressure Law (30 mmscfd) dan Randugunting (3 mmscfd)," ungkap Dwi.