3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Ciputra Development tercatat memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp20,67 triliun. Emiten milik konglomerat Ciputra ini merupakan pengelola Lotte Shopping Avenue, Mal Ciputra Jakarta, Mal Ciputra World Surabaya, Mal Ciputra Semarang, dan Mal Ciputra Tangerang.
Dari sisi kinerja, CTRA mengantongi laba bersih sebesar Rp778,99 miliar hingga akhir Juni 2023. Perolehan tersebut turun 22,47% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1 triliun.
Penurunan tersebut disebabkan susutnya pendapatan perseroan sebesar 4,19% menjadi Rp4,46 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp4,66 triliun.
Total nilai aset CTRA hingga akhir Juni 2023 naik 1,07% menjadi Rp42,48 triliun, dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp42,03 triliun.
Sementara pendapatan pra penjualan atau marketing sales sebesar Rp5,1 triliun hingga kuartal II-2023. Angka tersebut setara dengan 57% dari total target tahun ini yang sebesar Rp8,9 triliun.
4. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Emiten asuhan crazy rich Sioetjipto Nagari, SMRA mencatatkan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp10,89 triliun per 10 Agustus 2023. Perseroan mengelola Summarecon Mall Kelapa Gading, Summarecon Mall Serpong, dan Summarecon Mall Bekasi
Summarecon Agung mendulang laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp433,89 miliar pada semester I-2023. Realisasi ini melonjak 70,41 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp254,61 miliar.
Capaian ini sejalan dengan kenaikan pendapatan bersih perseroan sebesar 6,43 persen menjadi Rp2,96 triliun pada enam bulan pertama ini dari sebelumnya Rp2,73 triliun.
Total aset perseroan mencapai Rp29,49 triliun per akhir Juni 2023 atau naik dibanding posisi akhir 2022 yang sebesar Rp28,42 triliun.
5. PT Sentul City Tbk (BKSL)
Sentul City (BKSL), pengelola AEON Mall ini mencatatkan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp8,38 triliun, per 10 Agustus 2023.
Perseroan mencatatkan rugi tahun berjalan Rp214,72 pada semester I 2023. Angka tersebut membengkak dari rugi paruh pertama tahun lalu sebesar Rp26,53 miliar.
Rugi neto yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp205,87 miliar per akhir Juni 2023. Nilainya, jauh lebih besar dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp21,31 miliar.
Melonjaknya rugi emiten dengan kode BKSL itu dipengaruhi topline yang menurun drastis. Hingga semester I-2023, pendapatan neto Sentul City mencapai Rp271,86 miliar.
Sedangkan total aset perseroan sebesar Rp20,67 triliun pada akhir Juni 2023 atau naik dibanding realisasi akhir 2022 yang sebesar Rp16,72 triliun.
(FAY)