sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lima Emiten Supermarket Terbesar di BEI, Yuk Jadi Pemilik Sahamnya

Market news editor Fiki Ariyanti
19/08/2023 07:28 WIB
Jangan cuma jadi konsumen dari toko ritel modern. Yuk coba 'jajan' saham emiten supermarket terbesar di BEI ini biar juga kecipratan cuannya.
Lima Emiten Supermarket Terbesar di BEI, Yuk Jadi Pemilik Sahamnya (Foto MNC Media)
Lima Emiten Supermarket Terbesar di BEI, Yuk Jadi Pemilik Sahamnya (Foto MNC Media)

Nah, kamu jangan cuma jadi konsumen terus. Coba deh buat jadi investor atau pemegang saham pengelola supermarket atau minimarket ini supaya kecipratan cuan dari dividen maupun kenaikan harga sahamnya. 

Berikut lima emiten supermarket terbesar di BEI berdasarkan kapitalisasi pasarnya: 

1. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Sumber Alfaria Trijaya adalah pengelola jaringan Alfamart. Emiten di bawah asuhan konglomerat Djoko Susanto itu tercatat memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp112,17 triliun. 

AMRT masuk dalam daftar 50 emiten dengan kapitalisasi terbesar di BEI, tepatnya berada di peringkat ke-13 per Juli 2023. Posisinya di bawah ICBP, namun berada di atas HMSP dan UNTR. 

Perseroan membukukan laba bersih senilai Rp1,6 triliun pada semester I-2023. Realisasi itu tumbuh 28,63 persen dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp1,25 triliun.

Dari sisi topline, pendapatan usaha AMRT naik 12,41 persen yoy mencapai Rp53,83 triliun. Per 30 Juni 2023, total aset perseroan sebesar Rp33 triliun atau naik dibanding akhir Desember tahun lalu yang sebesar Rp30,75 triliun. 

Pada perdagangan Jumat (18/8), saham AMRT ditutup koreksi 1,36 persen ke 2.900. Meski demikian, saham tersebut sudah menguat 4,32 persen dalam sepekan terakhir, bahkan mendaki 9,43 persen secara year to date (ytd).

2. PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)

Midi Utama Indonesia masih terafiliasi dengan AMRT. MIDI merupakan anak usaha Sumber Alfaria Trijaya. Perseroan adalah emiten pengelola Alfamidi yang juga milik Djoko Susanto.

MIDI mencatatkan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp15,25 triliun. Total aset per akhir Juni tahun ini mengalami kenaikan menjadi Rp7,2 triliun dari akhir 2022 yang sebesar Rp6,9 triliun. 

Perseroan mendulang pendapatan neto sebesar Rp8,65 triliun di semester I-2023 atau naik 12,92 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,66 triliun. 

Raihan tersebut mengantarkan MIDI mengumpulkan peningkatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 33,95 persen dari Rp193,54 miliar pada enam bulan pertama 2022 menjadi Rp259,26 miliar di medio 2023. 

Saham MIDI terparkir di zona merah dengan pelemahan sebesar 0,46 persen ke 434. Saham MIDI dalam sepekan susut 6,47 persen, namun melonjak 47,98 persen sejak awal 2023 sampai dengan saat ini. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement