"Ini artinya, jumlah pemesanan saham GOLF di pasar perdana jauh lebih tinggi dari alokasi penjatahan terpusat. Dengan kata lain, telah terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) di pooling allotment sebanyak 27 kali," ujar Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti.
Dia menuturkan, manajemen berkomitmen untuk terus memperkuat fundamental perusahaan melalui peningkatan kinerja positif.
“Terima kasih kepada investor yang telah antusias untuk membeli saham GOLF di pasar perdana. Kami berkomitmen dan akan berupaya keras untuk terus meningkatkan kinerja dan berharap hasilnya akan tercermin pada harga saham di pasar sekunder nanti,” katanya.
Sementara itu, Vice President Investment Banking PT Samuel Sekuritas Indonesia Nyoman Widita Prabawa mengatakan, pihaknya bersama dengan para Joint Lead Underwriter (JLU) yang lain sangat mengapresiasi partisipasi masyarakat yang begitu tinggi terhadap IPO GOLF di tengah ketidakpastian kondisi pasar.
Respons masyarakat yang dinilai luar biasa ini mencerminkan keselarasan tingkat kepercayaan para pelaku pasar terhadap model bisnis, manajemen, dan prospek jangka panjang perseroan di masa depan.
“Kami yakin, dengan adanya suntikan modal (capital injections) yang diperoleh dari IPO ini, perseroan bisa melancarkan strategi pertumbuhan dengan cepat dan mampu mengimplementasikan visinya untuk menjadi salah satu pioneer dalam pengembangan industri Golf Tourism di Indonesia,” ujarnya.