“Dengan IPO, kami ingin terus bisa mengembangkan perseroan menjadi lebih baik lagi sehingga kepercayaan investor tetap terjaga dengan baik,” imbuh Ivan.
Sebagai informasi, Relife Asia akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Juni 2023 dengan kode RELF. Perseroan menunjuk PT UOB Kay Hian selaku lead underwriter.
Sebelum IPO pemegang saham mayoritas adalah PT Relife Property dengan kepemilikan 24,59%, Achmad Machlus Sadat sebesar 21,88%, Ghofar Rozaq Nazila sebesar 13,63%, PT Nusa Perkasa International sebesar 13,32%, PT Relife Realty Indonesia dan PT Patraland Mulia Jaya berjumlah sama sebanyak 11,93%, dan PT Asia Intrainvesta sebanyak 2,72%.
Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham ini, sebagian besar akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan akuisisi lahan yang langsung dikerjakan sebagai proyek baru perseroan.
Sebesar Rp56 miliar atau sekitar 51,85% akan digunakan untuk membeli tanah seluas 4 hektare yang berlokasi di Semplak Barat, Kemang, Bogor. Tanah tersebut akan dibangun menjadi hunian dengan jumlah sekitar 300 rumah.