IDXChannel - PT Haloni Jane Tbk (HALO) resmi memulai debutnya Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah melakukan penawaran Umum Perdana Saham (IPO) kepada publik dari 1 Februari hingga 6 Februari 2023 sebanyak 1,13 miliar saham. Pada proses IPO, HALO mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 101,6 kali.
Direktur Utama PT Haloni Jane Tbk, Louis Hans Laurence menyampaikan, bahwa pihaknya sangat senang melihat antusiasme investor atas IPO Perseroan. Dia menerangkan sebelum go public pihaknya sudah melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 40 persen pada tahun 2022 menjadi lebih dari 1.200 juta sarung tangan per tahun.
"Dana hasil penawaran umum ini akan digunakan untuk modal kerja yang akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk ekspansi dan meningkatkan penjualan ke pasar di luar negeri dan domestik," ujarnya dikutip dari rilis, Rabu (08/02/2023).
Untuk informasi, pada puncak pandemi Covid-19, PT Haloni Jane Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatan penjualan sebesar 54 persen dari Rp295 miliar di tahun 2020 menjadi Rp455 miliar di tahun 2021, dengan peningkatan laba sebesar 75 persen dari Rp53,8 miliar menjadi Rp93,9 miliar.
Kemudian pada tahun 2022, kenaikan luar biasa tarif angkutan peti kemas terkait pandemi, konflik geopolitik di Ukraina dan tingkat inflasi mempengaruhi kondisi pasar, sehingga berdampak negatif terhadap penjualan Perseroan dalam jangka jangka pendek. Di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, Perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp300 miliar untuk periode 12 bulan di 2022.
Untuk informasi, HALO mencatatkan 5,65 miliar saham yang mewakili 100 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. (RRD)