Untuk informasi, perseroan tidak memiliki rencana untuk melunasi utang kepada pihak terafiliasi dengan menggunakan dana hasil penawaran umum.
Setelah dilaksanakannya IPO, mulai tahun ini berdasarkan laba bersih 2022, perseroan berniat untuk melakukan pembayaran dividen sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih untuk masa yang akan datang.
Sementara itu, Direktur Utama PT Lotus Andalan Sekuritas (Lotus), Wientoro Prasetyo yang merupakan salah satu Penjamin Pelaksana Emisi Efek memaparkan bahwa Perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 31 Januari 2023.
Selama masa penawaran umum tanggal 2-6 Februari 2023, saham Pelita Teknologi Global mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.
Wientoro menjelaskan, dari aksi korporasi ini, perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp32 miliar di mana dana yang diraih dari IPO akan digunakan untuk working capital, yaitu pembelian bahan baku, biaya angkut, biaya kantor, biaya penjualan, gaji dan biaya sewa.
(FAY)