Dia menambahkan, keputusan perseroan untuk menjadi perusahaan publik merupakan salah satu strategi untuk semakin berkembang.
Perseroan saat ini tengah membangun pabrik perakitan kendaraan listrik. Setelah pabrik tersebut selesai dibangun, VKTR berpotensi memproduksi 6-8 unit kendaraan per hari.
“Tapi ini antara membangun pabrik dengan permintaan harus berjalan beriringan. Jangan sampai kami membangun kapasitas besar tapi demand-nya masih kurang,” ujar Gilarsi.
Sebagai informasi, perseroan akan menggunakan 40,29% dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), antara lain untuk keperluan pengembangan fasilitas perakitan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) segmen roda empat.
Selain itu, pembangunan fasilitas baru produksi sepeda motor listrik, pembelian lahan serta untuk keperluan riset dan pengembangan prototipe KBLBB.