sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lo Kheng Hong Akumulasi ABMM Lagi, Teranyar Sebanyak 190 Ribu Saham

Market news editor Aldo Fernando
28/08/2024 08:05 WIB
Lo Kheng Hong (LKH) rajin memborong saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) akhir-akhir ini.
Lo Kheng Hong Akumulasi ABMM Lagi, Teranyar Sebanyak 190 Ribu Saham. (Foto: Lo Kheng Hong)
Lo Kheng Hong Akumulasi ABMM Lagi, Teranyar Sebanyak 190 Ribu Saham. (Foto: Lo Kheng Hong)

IDXChannel – Lo Kheng Hong (LKH) rajin memborong saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) akhir-akhir ini. Investor kawakan itu sudah lebih dari lima mengakumulasi posisi di emiten batu bara tersebut selama Agustus.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong membeli 190.000 saham ABMM pada 26 Agustus 2024.

Pria yang memiliki julukan Warren Buffett Indonesia tersebut sekarang sudah memiliki 144,70 juta saham ABMM. Jumlah tersebut setara dengan 5,26 persen dari total saham yang dikeluarkan perseroan.

Sebelumnya, Pak Lo membeli 180 ribu saham ABMM pada 23 Agustus 2024, sebanyak 320 ribu saham pada 21 Agustus 2024, 93 ribu saham pada 12 Agustus 2023, 103,60 ribu saham pada 9 Agustus 2024.

Kemudian, sebanyak 411 ribu saham ABMM pada 7 Agustus 2024, sebanyak 70 ribu pada 5 Agustus 2024, dan sebesar 504 ribu saham 2 Agustus 2024.

Lo Kheng Hong memang kerap mengakumulasi saham ABMM akhir-akhir ini.

Sejak April 2024, Lo Kheng Hong sudah menambah kepemilikan atas saham ABMM sebanyak 24 kali.

Asal tahu saja, pada awal April lalu, nama Lo Kheng Hong resmi masuk ke dalam daftar pemegang saham di atas 5 persen di ABMM.

The Next UNTR?

Lo Kheng Hong mengaku membeli saham emiten batu bara tersebut sedikit demi sedikit semenjak sekitar 3 tahun silam.

“Saya membeli [saham ABMM] dengan mencicil dari 2021,” ujar Lo Kheng Hong saat dihubungi IDXChannel.com, pada 4 April 2024.

Kala itu, saat ditanya mengenai alasan dirinya terus mengakumulasi saham ABMM, LKH menyebut, hal tersebut karena dia percaya bahwa batu bara masih sangat dibutuhkan di masa depan.

Bahkan, Pak Lo, demikian dia akrab disapa, berharap saham ABMM bisa mengikuti jejak PT United Tractors Tbk (UNTR).

“Harapan saya ke depan, semoga ABMM bisa menjadi seperti UNTR,” katanya.

Maklum, Lo Kheng Hong memiliki memori indah bersama UNTR, yang notabene merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (ASII).

Singkat kisah, dikutip dari penjelasan di website lukassetiaatmaja.com (30 Mei 2019), LKH sempat membeli UNTR pada 1998 saat Bursa Efek Jakarta (sebelum berubah menjadi Bursa Efek Indonesia [BEI]) rontok (crash) waktu itu.

Pria yang sempat bekerja di sebuah bank tersebut mulanya membeli UNTR di harga Rp250 per saham dengan modal waktu itu Rp1,5 miliar.

Berkat kesabaran dan keyakinan tingginya, LKH berhasil meraup keuntungan hingga 5.900 persen atau Rp90 miliar di UNTR saat dirinya menjual saham tersebut di harga Rp15.000 per saham pada 2004.

UNTR, yang merupakan salah satu pemain utama di sektor pertambangan hingga energi, kini dibanderol di harga Rp27.250 per saham. Kapitalisasi pasar (market cap) UNTR mencapai Rp101,65 triliun, terbesar ke-18 di bursa. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement