Menurut LKH, keunggulan iklim dan tanah Indonesia menjadikan sawit sebagai aset strategis. “Di China dan India sawit tidak bisa tumbuh. Karena Indonesia tanah surga, maka sawit bisa tumbuh,” tuturnya.
Apabila melihat tren harga, saham SIMP—bersama saham sawit atau produsen crude palm oil (CPO) lainnya—memang tengah menikmati momentum positif seiring solidnya laporan keuangan perusahaan.
Dalam sebulan terakhir, saham SIMP melonjak 34,31 persen dan sepanjang 2025 (year to date/YtD) terbang lebih dari 80 persen.
Lo Kheng Hong dan Valuasi SIMP
Sebelumnya, LKH buka suara soal alasannya memborong saham SIMP. Ia menilai valuasi perusahaan sawit Grup Salim itu masih jauh di bawah nilai intrinsiknya.
“Saya membeli saham PT Salim Ivomas Pratama karena SIMP mempunyai: kebun sawit 241.046 hektare, karet 16.235 hektare, gula 13.878 hektare, coklat, teh, dan lain-lain 16.859 hektare,” ujar Lo Kheng Hong kepada IDXChannel.com pada 26 Juni 2025.