sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lo Kheng Hong Hilang dari Daftar Pemegang Saham GJTL, Lego Berapa?

Market news editor Aldo Fernando - Riset
09/11/2022 10:47 WIB
Menurut penelusuran cepat Tim Riset IDXChannel, LKH mulai absen di daftar tersebut sejak data yang dirilis pada 7 Oktober 2022.
Lo Kheng Hong Hilang dari Daftar Pemegang Saham GJTL, Lego Berapa? (Foto: MNC Media)
Lo Kheng Hong Hilang dari Daftar Pemegang Saham GJTL, Lego Berapa? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Nama investor legendaris Lo Kheng Hong (LKH) tidak lagi tercantum di daftar pemegang saham di atas 5 persen emiten produsen ban PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).

Hal tersebut mengacu pada data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 7 November 2022.

Menurut penelusuran cepat Tim Riset IDXChannel, LKH mulai absen di daftar tersebut sejak data yang dirilis pada 7 Oktober 2022.

Padahal, pada 5 Oktober 2022, nama LKH masih ada di daftar pemegang saham di atas 5 persen GJTL. Pada waktu itu, Pak Lo—panggilan akrab Lo Kheng Hong—masih menggenggam 5,17 persen atau setara dengan 180.001.000 saham.

Selain itu, menurut data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek GJTL per 31 Oktober 2022, LKH juga sudah tidak tercatat sebagai pemegang saham di atas 5 persen perseroan.

Belum diketahui berapa besaran persentase saham yang dilepas dan tujuan penjualan oleh LKH dalam kasus ini.

Hingga artikel ini selesai ditulis, Lo Kheng Hong belum merespons pertanyaan yang diajukan IDXChannel terkait hal di muka.

Sebelumnya, Lo Kheng Hong mulai muncul sebagai pemegang saham di atas 5 persen GJTL lewat keterbukaan informasi pada Januari tahun lalu.

Pada 25 Januari 2021, LKH menjelaskan dalam keterbukaan informasi GJTL, dia membeli saham GJTL dua kali pada 30 Desember 2020 dan kembali membeli sebanyak 6 kali pada 4 Januari 2021.

Pasca-transaksi 4 Januari tersebut, kepemilikan LKH di GJTL sebesar 5,06 persen dari sebelumnya 4.27 persen.

Rugi hingga Kuartal III 2022

Kinerja keuangan GJTL sedang tertekan. Hingga kuartal III 2022, GJTL membukukan rugi bersih Rp169,34 miliar. Padahal, pada 9 bulan pertama 2021, produsen ban merk GT Radial dan IRC Tire tersebut masih membukukan laba Rp19,34 miliar.

Pendapatan bersih perseroan sendiri tumbuh 13,87 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp12,75 triliun hingga kuartal III tahun ini.

Menurut penjelasan perseroan dalam rilis pers, pada 28 Oktober 2022, penjualan di pasar domestik terus menguat dan meningkat sebesar 21,5%, sedangkan penjualan ekspor masih lesu dan sedikit menurun sebesar 1,1%.

“Ini karena terbatasnya ketersediaan peti kemas akibat kemacetan rantai pasokan global dan permintaan pasar yang melemah akhir-akhir ini,” kata manajemen GJTL.

Lebih lanjut, marjin kotor GJTL turun dari 14,8% di 9 bulan pertama 2021 menjadi 13,5% di 9 bulan 2022 “karena biaya produksi yang lebih tinggi sebagai akibat dari peningkatan ongkos kirim dan peningkatan harga bahan baku.”

 Marjin usaha dan EBITDA juga lebih rendah hingga kuartal III 2022 dibandingkan dengan periode yang sama 2021. Manajemen bilang, ini karena marjin kotor yang lebih rendah dan beban penjualan yang lebih tinggi.

Beban penjualan perusahaan meningkat, ungkap pihak GJTL, terutama karena naiknya biaya transportasi.

“EBITDA GJTL turun dari Rp 1.137 miliar / US$ 79,3 juta di 9M21 menjadi Rp 1.024 miliar / US$ 70,4 juta di 9M22, dikarenakan melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dolar AS,” mengutip GJTL.

Alhasil, perusahaan mencatat kerugian selisih kurs, terutama karena penyesuaian penjabaran utang GJTL dalam mata uang Dolar AS.

Hal tersebut, jelas manajemen GJTL, pada gilirannya berkontribusi pada rugi bersih yang dijelaskan di muka yang dibukukan pada 9 bulan pertama 2022. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement