sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Strategi ‘Cuan’ Warren Buffett dan Lo Kheng Hong Lewat Value Investing

Market news editor Melati Kristina - Riset
19/10/2022 16:54 WIB
Berinvestasi dengan strategi value investing bisa mendatangkan cuan jumbo, seperti yang telah dialami Warren Buffet hingga Lo Kheng Hong.
Strategi ‘Cuan’ Warren Buffett dan Lo Kheng Hong Lewat Value Investing. (Ilustrasi)
Strategi ‘Cuan’ Warren Buffett dan Lo Kheng Hong Lewat Value Investing. (Ilustrasi)

IDXChannel – Dalam dunia investasi, dikenal istilah value investing yang jadi andalan investor terkaya di dunia, yakni Warren Buffett. Selain Buffett, investor kenamaan Indonesia Lo Kheng Hong juga menerapkan strategi ini.

Value investing merupakan strategi dengan melihat nilai intrinsik suatu saham yang diperoleh berdasarkan analisis kinerja perusahaan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bila berinvestasi dengan strategi value investing berarti membeli saham dengan harga murah dengan harapan akan melonjak di masa depan sehingga mendatangkan keuntungan yang besar.

Dalam menentukan nilai intrinsik saham, investor perlu memahami laporan keuangan perusahaan.

Para investor juga perlu menganalisis kondisi fundamental perusahaan dengan mengamati ‘jeroan’ keuangan, strategi bisnis, kualitas manajemen, pergerakan saham, hingga prospek perusahaan ke depan.

Seperti disebut di muka, tokoh terkenal yang turut mempopulerkan strategi ini adalah Warren Buffet, yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia yang sumber kekayaannya berasal dari investasi saham.

Sementara di Indonesia, salah satu investor ternama yang turut menerapkan strategi value investing adalah Lo Kheng Hong, yang dijuluki ‘Warren Buffett Indonesia’.

Sukses Value Investing Ala Warren Buffett

Warren Buffet dikenal karena menerapkan value investing ketika mengambil alih Berkshire Hathaway (BRK) pada tahun 1964 yang pada saat itu kinerjanya sedang ambruk.

Di tahun itu, Warren Buffet membeli saham perusahaan tekstil tersebut seharga USD12,37/saham. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, saham BRK, yang kemudian menjadi kendaraan investasi Buffett, semakin bertumbuh, bahkan saat ini harganya mencapai USD428.465/saham.

Adapun Warren Buffett mengadopsi pendekatan ini dari mentornya yakni Benjamin Graham yang dikenal sebagai “Bapak value investing”.

Metode tersebut memungkinkan value investor untuk memilih perusahaan dengan kinerja baik namun sedang mengalami kesulitan keuangan, seperti yang dilakukan Warren Buffett dalam membeli saham BRK.

Salah satu strategi yang diterapkan Warren Buffett dalam value investing adalah dengan membeli saham yang memiliki nilai intrinsik lebih dari harganya.

Menurutnya, membeli perusahaan yang punya nilai tinggi dengan harga wajar lebih baik dibanding membeli perusahaan biasa dengan harga yang mahal.

Selain itu, dalam berinvestasi, value investor perlu menguasai cara menilai bisnis suatu perusahaan hingga bagaimana pasar bekerja.

Warren Buffett juga memilih dan membeli saham dari perusahaan yang tengah mengalami kesulitan finansial. Dengan demikian, harga beli saham tersebut akan lebih murah daripada yang seharusnya.

Kendati demikian, ketika perusahaan tersebut mampu melewati masa sulitnya dan mampu meningkatkan kinerjanya dengan baik, ia dapat memperoleh keuntungan dari meningkatnya valueperusahaan tersebut.

Pria yang dijuluki Oracle of Omaha tersebut juga ‘telaten’ dalam menginvestasikan dananya ke saham dalam jangka waktu yang panjang. Sebab, ia akan mendapatkan kenaikan valuedari suatu perusahaan setelah 5 bahkan hingga 20 tahun mendatang.

Kunci kesuksesan Warren Buffett dalam berinvestasi bukan hanya berinvestasi dengan strategi value investing, akan tetapi karena ia telah berinvestasi sejak dini dengan jangka waktu yang lama.

Informasi saja, Warren Buffett telah berinvestasi sejak usia 10 tahun. Hasilnya, dalam kurun 20 tahun, atau saat usianya baru menginjak 30 tahun, kekayaan Buffett mencapai USD1 juta.

Saat ini, menurut hitung-hitungan Forbes, pundi kekayaan pria yang kini berusia 92 tahun tersebut sudah mencapai USD118 miliar atau setara dengan Rp1.817 triliun (asumsi kurs Rp15.400 per USD).

Kekayaan fantastis tersebut menempatkan Buffett di posisi kelima orang paling tajir seantero bumi pada 2022 versi Forbes.

Value investor paling kaya di dunia tersebut tak berinvestasi dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka yang sangat panjang agar dapat menerima pelipatgandaan dari nilai investasinya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement