Ia menambahkan bahwa harga saham Bank Mandiri sempat turun hingga 40 persen dari level tertingginya.
“Kalau kita lihat sejarah saham BMRI 20 tahun kebelakang, setiap harga sahamnya turun, ia akan kembali naik—bahkan naik lebih tinggi dari sebelumnya,” tutur Lo Kheng Hong.
Yang jelas, Pak Lo—demikian sapaan akrabnya—turut menikmati pembagian dividen jumbo BMRI.
Sebelumnya, Bank Mandiri telah mengumumkan akan membagikan dividen tunai sebesar Rp43,51 triliun atau Rp466,18 per saham, setara 78 persen dari laba bersih tahun 2024 yang mencapai Rp55,78 triliun.
Imbal hasil dividen (dividend yield) BMRI kali ini pun terbilang menarik, mencapai sekitar 9 persen.