Secara rinci, akan digunakan untuk pembayaran vendor jasa transportasi, di mana penunjukkan vendor akan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, terutama untuk kontrak-kontrak baru yang didapatkan oleh perseroan.
Kemudian, akan digunakan juga untuk sewa kapal tongkang. Dalam hal ini perseroan akan menyewa kepada PT Fajar Cargo Logistic dan PT Badranaya Trans Apsara.
Dana tersebut juga akan digunakan untuk menyewa alat pendukung operasional berjenis Crane dan Multi Axle dari PT Dian Samudra Utama, sedangkan Forklift dan Reach Truck menyewa dari PT Setia Kawan.
“Serta biaya-biaya operasional lainnya, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, asuransi pengiriman, biaya marketing dan sales, biaya operasional kantor, biaya perjalanan proyek, biaya operasional kesehatan dan keselamatan kerja, serta biaya parkir inap armada darat di sekitar wilayah operasional perseroan,” demikian dikutip dari prospektus, Rabu (20/9/2023).
Lalu, sekitar 9% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian software Cargo Wise dan alat-alat teknologi untuk mendukung operasional dan penjualan, serta mengintegrasikan sistem operasional perseroan, keuangan, sales, marketing dan pengelolaan aset.