Secara kinerja, laba AADI diperkirakan akan menurun pada 2025 akibat harga jual rata-rata yang lebih rendah, namun pulih secara moderat pada 2026 seiring stabilnya harga dan menurunnya biaya unit.
Dengan margin EBITDA yang stabil di kisaran 23–24 persen dan berkurangnya beban depresiasi serta biaya keuangan, perusahaan diperkirakan mampu menjaga ketahanan laba per saham (EPS), ditopang kebijakan dividen dan program buyback.
UOB menetapkan rekomendasi beli untuk saham AADI dengan target harga Rp13.000 per unit.
Proyeksi ADMR
Ajaib Sekuritas memperkirakan harga batu bara metalurgi global masih akan bertahan tinggi hingga 2027, dengan rata-rata sekitar USD200 per ton pada 2026.
Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan dari India dan Asia Tenggara di tengah pasokan global yang ketat. Produksi baja India diperkirakan melonjak dari 143 juta ton pada 2024 menjadi lebih dari 180 juta ton pada 2027, mendorong impor batu bara metalurgi naik 10–12 persen per tahun.