UBS memperkirakan laba per saham (EPS) Adaro akan tumbuh dengan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 27 persen pada periode 2025–2028, seiring kontribusi meningkat dari proyek hilirisasi dan energi terbarukan yang tengah digarap perusahaan.
Sebelumnya, dalam riset pada akhir September 2025, UOB Kay Hian menaikkan rekomendasi saham ADRO dari hold menjadi buy, seiring proyeksi kenaikan laba bersih sebesar 19 persen pada 2026.
Analis UOB Kay Hian, Benyamin Mikael, menyebut prospek positif tersebut didukung oleh beberapa faktor pendorong seperti harga batu bara metalurgi yang stabil, peningkatan volume penjualan, serta dimulainya proyek aluminium perusahaan.
Selain itu, kemajuan proyek energi terbarukan ADRO—terutama proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang di Kalimantan Utara—dinilai berpotensi menjadi katalis penting pada 2026. Pasar disebut tengah mencermati perkembangan proyek ini sebagai bagian dari transformasi energi perusahaan.
Prospek AADI
Sementara itu, UOB Kay Hian menyoroti prospek positif AADI dengan fokus pada imbal hasil dividen yang tinggi dan siklus harga batu bara yang menguntungkan.