sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Maaf, Wijaya Karya (WIKA) Tak Bagi Dividen Tahun Ini

Market news editor Dinar Fitra Maghiszha
17/04/2022 12:55 WIB
Wijaya Karya tidak membagikan dividen tahun ini, pasalnya laba bersih yang di dapat sebagian besar digunakan untuk membayar yield surat berharga.
Maaf, Wijaya Karya (WIKA) Tak Bagi Dividen Tahun Ini (FOTO: MNC Media)
Maaf, Wijaya Karya (WIKA) Tak Bagi Dividen Tahun Ini (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tidak membagikan dividen tahun ini, pasalnya laba bersih yang di dapat pada 2021 sebesar Rp117,66 miliar sebagian besar digunakan untuk membayar yield surat berharga.

Menurut laporan di Keterbukaan Informasi, WIKA akan menggunakan Rp63 miliar dari jumlah tersebut untuk membayar imbal hasil / yield atas penerbitan surat berharga perpetual I WIKA tahun 2018, yang dilakukan secara kuartalan sampai opsi tebus direalisasikan.

Selain bayar yield surat berharga, WIKA menetapkan Rp54,66 miliar dari laba bersih sebagai dana cadangan lainnya. Keputusan ini telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) WIKA, dikutip Minggu (17/4/2022).

Keputusan RUPST yang digelar pada 12 April 2022 juga tidak mengumumkan adanya pembagian dividen.

Sebagai catatan, laba bersih BUMN konstruksi plat merah ini menyusut -36,65% dari tahun 2020 sebesar Rp185,76 miliar.

Kendati pendapatan bersih WIKA tumbuh 7,70% menjadi Rp17,80 triliun dari Rp16,53 triliun, beban pokok pendapatan WIKA bertambah menjadi Rp16,11 triliun dari tahun 2020 sebesar Rp15,01 triliun. Sementara penghasilan lain-lain terpangkas menjadi Rp1,27 triliun dari tahun 2020 sebanyak Rp3,2 triliun.

Beban rugi entitas asosiasi membengkak menjadi Rp28,88 miliar dibandingkan beban rugi tahun 2020 sebesar Rp3,45 miliar, sementara laba entitas ventura bersama tumbuh menjadi Rp672,37 miliar dari Rp472,17 miliar, demikian dikutip dari laporan keuangan WIKA yang diunggah di web BEI, 14 Maret 2022.

Akhir tahun 2021, laba saham dasar perseroan turun menjadi Rp13,12 dari Rp20,71. 

Sementara jumlah aset perseroan tumbuh tipis menjadi Rp69,38 triliun dari Rp68,10 triliun. Liabilitas bertambah menjadi Rp51,95 triliun dari Rp51,45 triliun, sementara jumlah ekuitas tumbuh menjadi Rp17,43 triliun. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement