Engel menambahkan, di sepanjang tahun ini perseroan melihat ada sentimen yang dapat menghambat bisnis perusahaan. Salah satunya yakni, meningkatnya permintaan bahan baku karet di dalam negeri untuk industri otomotif dibandingkan sektor kesehatan.
“Mengantisipasi hal tersebut, manajemen telah menyiapkan mesin baru yang didapat dari hasil IPO kemarin untuk dapat mengejar produksi sarung tangan”, pungkasnya.
Adapun, di akhir 2024 ini SURI menargetkan produksi sarung tangan sebesar 800 juta hingga 1 miliar sarung tangan. Angka tersebut mengalami kenaikan mencapai 62,5 persen jika dibandingkan dengan produksi tahun lalu.
“Tentu, untuk produksi sarung tangan hingga akhir tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan yang sangat signifikan”, tutupnya.
PT Maja Agung Latexindo Tbk baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2023 yang digelar pada Rabu (15/5/2024) di Jakarta. Dalam agenda RUPST tersebut diputuskan, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2023 digunakan sebagai laba ditahan. Perseroan juga tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.