Bahkan, angka tersebut mengungguli emiten big cap yang telah lama melantai di bursa, seperti PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA) maupun PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) yang market capnya masing-masing sebesar Rp80,55 triliun dan Rp69,42 triliun.
Selain NCKL, saham big cap lainnya dengan market cap jumbo juga mencatatkan kinerja loyo pada saat melantai atau listing di bursa.
Saham tersebut di antaranya adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) hingga PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).
Melansir data BEI, PGEO memiliki market cap sebesar Rp27,74 triliun. Sementara, market cap MTEL mencapai Rp57,63 triliun atau berada di urutan 27 besar emiten dengan market cap jumbo di bursa. (Lihat grafik di bawah ini.)
Tercatat, pada saat resmi listing di BEI pada 16 Februari 2023 lalu, saham PGEO sempat kena auto reject bawah (ARB) hingga minus 6,86 persen ke level Rp815/saham.