IDXChannel – IHSG memulai pekan ini dengan pelemahan selama tiga hari berturut-turut. IHSG ditutup melemah -0,55% ke level 6.052,54 pada perdagangan Senin (19/04) meskipun bursa Asia masih berhasil menguat. Sebagian besar sektor mengalami penurunan, sementara hanya sektor properti yang berhasil tercatat positif.
Kemudian, IHSG kembali ditutup melemah -0,23% ke level 6.038,32 pada perdagangan Selasa (20/04) meskipun Bank Indonesia mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%. Penurunan ini masih didorong oleh sentimen dari Pemerintah yang kembali memperpanjang Penegakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM) untuk mencegah penyebaran COVID-19 hingga 3 Mei 2021.
Pelemahan IHSG terjadi hingga Rabu (21/04) dengan IHSG ditutup melemah -0,75% ke level 5.993,24 karena gejolak pasar global berpengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG sebagaimana tercermin dari penurunan indeks global.
Lebih lanjut, hampir semua sektor melemah, kecuali sektor agri seiring dengan kenaikan harga CPO yang membuat saham CPO menguat. Namun, IHSG ditutup flat +0,02% ke level 5.994,18 pada perdagangan Kamis (22/04), ditopang oleh kenaikan signifikan pada sektor aneka industri, diikuti oleh sektor infrastruktur, pertambangan dan keuangan, sedangkan sektor lainnya melemah.
Optimisme Wall Street tampaknya tidak cukup untuk mendorong kenaikan IHSG karena masih ada kekhawatiran akan meningkatnya kasus COVID-19 di India. Akhirnya IHSG berhasil menguat +0.38% ke level 6.016,86 pada penutupan perdagangan Jumat (23/04), didorong oleh penguatan signifikan dari aneka industri, diikuti oleh sektor keuangan, agri, pertambangan dan industri dasar.