Seturut dengan itu, asing melakukan net buy Rp2,86 Triliun di saham GOTO pada tanggal tersebut.
Dalam waktu dekat, investor, termasuk asing, tampaknya masih akan menunggu kabar lanjutan dari GOTO, termasuk soal Rapat Umum Pemegang Saham (RUSP) Tahunan dan Luar Biasa yang akan digelar pada 30 Juni 2023.
Dalam RUPSLB tersebut, manajemen GoTo akan meminta restu pemegang saham terkait Penambahan Modal Perusahaan Tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Mengutip data dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/5), GOTO berencana menerbitkan 118.436.392.950 lembar saham Seri A atau maksimum 10 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor yang akan diterbitkan dari saham portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp 1 per saham.
Market cap GOTO sendiri mencapai Rp140,94 triliun.
Selain BYAN dan GOTO, saham emiten blue chip yang memerah lainnya adalah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 1,37 persen, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melemah 0,90 persen, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 0,89 persen, hingga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 0,55 persen. (ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.