"Dengan dukungan tim manajemen baru serta pengalaman tim profesional yang kami miliki, kami yakin KRYA dapat menciptakan manfaat dan nilai tambah jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan,” ujar William.
KRYA juga telah mengakuisisi 51 persen saham ECGO yang telah beroperasi selama tujuh tahun di Indonesia. Dengan adanya KRYA sebagai perusahaan publik, kata dia, ECGO dapat memperoleh lebih banyak sumber daya dan peluang integrasi industri.
"Dalam lima tahun ke depan, kami optimistis mencapai penjualan tidak kurang dari 1 juta unit e-motor," katanya.
Dia memprediksi penjualan motor listrik alias e-motor bisa mencapai 35 persen dari total penjualan motor di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Pasalnya, biaya produksi motor listrik hanya 50 persen dari biaya produksi motor bensin. Begitu juga biaya energi yang hanya 25 persen dari biaya motor bensin.
Saat ini, pengguna terbesar ECGO adalah pengemudi ojek online (ojol). William menyebut, ECGO menerapkan sistem baterai sewa sebesar Rp29 ribu per hari tanpa batas jarak, jauh lebih murah dari pengeluaran bensin harian antara Rp50-Rp60 ribu.