IDXChannel – Harga saham emiten farmasi tiba-tiba melambung tinggi pada perdagangan Senin (14/11/2022). Investor tampaknya merespons kabar soal fund investasi (SWF) milik China, Silk Road Fund (SRF), yang berinvestasi di dua BUMN farmasi Tanah Air.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham emiten BUMN pelat merah PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) masing-masing mencelat hingga batas auto rejection atas (ARA) 24,79 persen ke Rp1.485 per saham dan 24,58 persen ke Rp1.115 per saham.
Volume perdagangan kedua saham tersebut pun ramai. Sebut saja, KAEF memiliki volume perdagangan 13 juta saham, jauh lebih tinggi (breakout) tinimbang rerata volume 20 hari yang sebesar 292 ribu.
Demikian pula, volume INAF yang mencapai 5 juta saham, di atas rerata 20 hari yang hanya 85 ribu saham.
Meskipun melonjak tinggi, kedua saham di atas masih dalam tren penurunan.
Sejak meroket ke level Rp6.900-an per saham pada medio Januari lalu didorong sentimen vaksinasi Covid-19, harga saham KAEF dan INAF cenderung ‘longsor’.