Sedangkan sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja seperti biaya instalasi peralatan, biaya sewa peralatan, biaya dukungan teknis, pekerjaan pengawasan dan supervisi teknis, biaya tenaga ahli, biaya penelitian dan survei, biaya perlengkapan survei, biaya transportasi dan akomodasi, biaya pemeliharaan, biaya sewa, gaji karyawan dan lain-lain.
Lebih lanjut, masa penawaran umum atau offering akan berlangsung pada 2-4 April 2024 dan perseroan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 16 April 2024 dengan kode ATLA. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(DES)