Atas pergerakan harga saham tak wajar itu, BEI meminta penjelasan kepada manajemen SMMA. Direktur SMMA, Felix dalam Keterbukaan Informasi BEI, Jumat (26/1/2024) menegaskan,bahwa perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
Namun dia mengakui bahwa perseroan memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat.
"Perseroan berencana melakukan penawaran umum berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap I Tahun 2024 dengan nilai obligasi sebanyak-banyaknya Rp1,5 triliun yang pada saat ini sedang dalam proses pendaftaran di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI," pungkas Felix.
(FAY)