Latar belakang perseroan untuk pengembangan tersebut adalah untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan untuk mencapai target Net Zero Emission di 2060. Karakter Bio CNG mendekati gas bumi sehingga adanya opsi tukar jenis komoditas tersebut dalam penyaluran melalui infrastruktur yang dimiliki perseroan.
Dengan pemanfaatan POME sebagai bahan baku Bio CNG, perseroan menilai jika wilayah Sumatera dan Kalimantan menjadi sasaran utama pasokan gas.
Namun demikan, Felix mengatakan, sengketa Gunvor masih menghantui PGAS. Perseroan menyatakan kondisi force majeur terkait kontrak penjualan LNG dengan Gunvor Singapore Ltd seiring tertundanya novasi portofolio LNG dari Pertamina ke PGAS.
Menurutnya, perlu dicermati jika perseroan harus menemukan suplai LNG lainnya untuk memenuhi kontrak dengan Gunvor sebanyak 8 kargo setiap tahunnya. Namun hal tersebut memiliki tantangan dari segi harga pembelian dari penjual yang harus menguntungkan pada perseroan.
"Kami menilai jika perseroan berpeluang meningkatkan provisi pada kontrak tersebut sebesar USD61,3 juta hingga sembilan bulan 2023," terang Felix.