Dalam informasi yang disampaikan, ada dua alasan dan tujuan merger JARR dan JAL. Pertama, penciptaan sinergi dan efisiensi yang mengoptimalkan kinerja operasional dan meningkatkan skala ekonomis perusahaan. Kedua, peningkatan skala bisnis perusahaan yang lebih terintegasi.
Meski demikian, perseroan juga mengaku terdapat risiko-risiko yang mungkin timbul akibat merger ini. Pertama, risiko utamanya adalah volatilitas pasar biodiesel, di mana perubahan yang tidak terduga dalam permintaan, persaingan atau regulasi yang berlaku dapat memengaruhi kinerja perusahaan.
Selain itu, risiko yang kedua adalah potensi implikasi perpajakan dan risiko ketiga terkait perundang-undangan. Risiko keempat yaitu tidak tercapainya sinergi yang diharapkan.
Tak Ada PHK
Perseroan memastikan bahwa merger JARR dan JAL tidak akan menimbulkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Manajemen perusahaan penerima penggabungan tidak memiliki rencana untuk melakukan PHK terhadap karyawan perusahaan yang menggabungkan diri," tegas perseroan.
Gerak Saham
Sementara itu, menjelang RUPSLB JARR, saham perseroan terpantau bergerak menguat. Saham JARR berdasarkan data RTI Business hingga pukul 14.08 WIB tercatat melonjak 15,74 persen ke level 250. Bahkan saham perseroa sempat menyentuh level tertinggi 252.
(FAY)