Per 31 Maret 2023, DKFT memang tidak membukukan penjualan sama sekali. Padahal, selama 3 bulan hingga 31 Maret 2022 perusahaan masih mencatatkan penjualan Rp148,01 miliar.
Alhasil DKFT menanggung rugi bersih Rp29,05 miliar per kuartal I 2023.
Berbeda nasib, saham raksasa nikel, emas, dan tembaga PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) minus 2,03 persen, melanjutkan koreksi sejak Senin (29/5).
Anak usaha MDKA di bidang tambang nikel, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) juga 1,31 persen.
Demikian pula, saham pemain besar macam Grup Harita PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) ambles 4,24 persen, usai terkena batas auto rejection bawah (ARB) 6,78 persen kemarin. Saham NCKL anjlok 16,40 persen dalam sepekan belakangan.
Sejatinya, sejumlah saham nikel lainnya ditransaksikan di zona hijau, seperti PT Harum Energy Tbk (HRUM) yang naik 3,45 persen, PT PAM Mineral Tbk (PAM) yang menguat 1,33 persen, PT Timah Tbk (TINS) naik 1,12 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 0,78 persen, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) terapresiasi 0,39 persen.