IDXChannel - Raksasa pertambangan dunia BHP dikabarkan akan mengakuisisi sang pesaing Anglo American dalam skema all-share takeover, yang berpotensi menjadi kesepakatan jumbo (mega deal) industri tersebut dalam beberapa tahun belakangan.
Diwartakan Bloomberg News, Kamis (25/4), Anglo American mengatakan pada Rabu malam, mereka telah menerima proposal merger seluruh saham (all-share merger), setelah Bloomberg melaporkan bahwa BHP sedang mempertimbangkan tawaran potensial.
BHP, perusahaan pertambangan terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar AUD229 miliar (USD149 miliar; Rp2.413 triliun), berupaya memanfaatkan pengambilalihan Anglo untuk memperluas portofolio tambang tembaganya, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Mengutip Financial Times (FT), Kamis, pendekatan yang dilakukan perusahaan berusia 107 tahun ini dilakukan ketika permintaan tembaga diperkirakan akan melonjak seiring peralihan global dari bahan bakar fosil. Logam ini banyak digunakan dalam proyek energi terbarukan dan kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Anglo memiliki beberapa tambang tembaga yang paling diminati di sektor ini di Peru dan Chile. Namun, sang CEO, Duncan Wanblad, mendapat tekanan yang kuat sejak Desember, ketika perusahaan tersebut mengungkapkan penurunan besar terhadap perkiraan produksinya.