Kemudian yang akan dibayarkan kepada MDKA dan ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar USD225 juta dan USD75 juta melalui ING Bank sebagai agen.
Kemudian sekitar 5% akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar USD30 juta yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk tanggal 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI).
Sehingga perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar USD30 juta atau setara Rp460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian fasilitas dukungan induk.
Kemudian, sekitar 8,0% dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023.
“Sekitar 1,5% akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan,” lanjut prospektus.