Ke depan, ESSA memperkirakan harga amonia akan tetap berada pada level yang serupa dengan tahun 2023. Sementara itu, harga LPG menunjukkan peningkatan yang cukup kuat di tengah pemotongan produksi minyak negara-negara anggota OPEC+.
Lebih lanjut, perseroan juga akan mengukuhkan komitmennya pada manufacturing excellence, keberlanjutan lingkungan, dan adaptasi terhadap dinamika industri yang terus berkembang.
“Dengan fokus yang tak berubah pada inovasi dan pertumbuhan, ESSA terus menjajaki peluang-peluang baru yang sejalan dengan keunggulan kompetensi yang dimiliki,” ujar Shinta.
Per Maret 2024, total nilai aset perseroan tercatat sebesar USD343,03 juta atau Rp5,56 triliun, naik dari posisi Desember 2023 yang tercatat sebesar USD340,58 juta.
(DES)