Terdapat lonjakan beban cukup fantastis di pos beban usaha yang membengkak 651,81% yoy mencapai Rp10,58 miliar, dibandingkan periode sama tahun lalu di angka Rp1,4 miliar. Nominal terbesar berasal dari kenaikan gaji-tunjangan karyawan dan biaya tenaga ahli.
Neraca HATM per 31 Juli 2022 menunjukkan ada kenaikan jumlah aset sebesar 50,89% mencapai Rp657,99 miliar, dari akhir 2021 di level Rp436,06 miliar. Perseroan belum memberikan alasan di balik kenaikan aset ini.
Apabila dibandingkan pada laporan keuangan per Juni 2022, maka terlihat ada kenaikan total aset lancar yang mayoritas datang dari penambahan jumlah kas dan bank.
Sementara itu, jumlah kewajiban pembayaran atau liabilitas HATM menyusut 70,56% mencapai Rp19,45 miliar, dari akhir 2021 sebesar Rp66,10 miliar. Penurunan ini tampaknya dipicu adanya pembayaran sejumlah pinjaman. Adapun modal/ekuitas HATM naik 72,59% yang disebabkan oleh kenaikan tambahan modal disetor dan saldo laba.
(NDA)