Menurut Djauhar, capaian laba bersih dalam periode tiga bulan pertama tahun ini tersebut juga menempati angka paling tinggi dibanding realisasi laba pada periode yang sama dalam tiga tahun terakhir.
Terkait moncernya kinerja pada triwulan I 2023 tersebut, Djauhar menyebut ada sejumlah faktor yang mempengaruhi.
Beberapa diantaranya adalah kenaikan penjualan gas, kenaikan tolling fee, baik dari pipa gas yang tersebar di beberapa kota di Indonesia, dan juga pipa minyak mentah Rokan yang sudah full stream.
Selain ditopang oleh bisnis yang telah eksis, Djauhar menyebut kenaikan pendapatan juga didapat dari bisnis baru perusahaan di bidang oil and gas services.
"Kenaikan bukan hanya dipengaruhi oleh penjualan bersih yang meningkat, namun ada beberapa hal lainnya, seperti penurunan biaya GA Expenses, serta kontribusi dari investasi pada hulu migas yang cukup tinggi sebagai dampak dari harga minyak mentah dunia yang melonjak pada triwulan I-2023," tutur Djauhar.