“Di 2023, proyeksi sementara di 5.500 unit, tergantung kemampuan suplai dari principal,” kata Sara dikutip dari 2nd Session IDX Channel, Kamis (29/12/2022).
Perihal kinerja, sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022, UNTR membukukan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp91,5 triliun atau meningkat sebesar 58% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang sebesar Rp57,82 triliun.
Secara rinci, unit usaha mesin konstruksi berkontribusi 30% terhadap pendapatan UNTR, unit kontraktor penambangan berkontribusi sebesar 36%, unit usaha pertambangan batu bara sebesar 27%, unit usaha pertambangan emas sebesar 6%, dan unit usaha industri konstruksi berkontribusi sebesar 1%.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, laba bruto perseroan naik sebesar 87% dari Rp13,5 triliun menjadi Rp25,3 triliun. Sementara, laba bersih perseroan meningkat sebesar 103% menjadi Rp15,9 triliun dari Rp7,8 triliun pada periode yang sama tahun 2021.
(SAN)