“Oleh karena itu, kami memperkirakan pasar Indonesia akan berkinerja lebih baik di paruh kedua 2024 dengan pemotongan suku bunga Fed yang mendorong sentimen investor yang membaik dan arus masuk dana asing,” tulis tim DBS dalam laporan riset, Rabu (3/7).
Di samping potensi pemangkasan suku bunga The Fed, DBS menilai, nilai tukar dolar AS akan mencapai puncaknya dan memproyeksikan kesinambungan dengan perubahan kepemimpinan politik ke depan.
“Pemangkasan suku bunga The Fed akan berdampak positif terhadap prospek IDR [rupiah] dan kami memperkirakan IDR akan rebound menuju level 16.000 pada akhir tahun,” kata analis DBS.
Sementara, ekonomi sedang berada dalam tahun transisi, dengan serah terima resmi kepemimpinan politik yang dijadwalkan pada kuartal IV-2024. Tim Makro DBS memperkirakan pertumbuhan PDB RIakan tetap stabil di sekitar 5 persen pada 2024, didorong oleh investasi dan konsumsi domestik.
DBS pun menurunkan target IHSG menjadi 7.750 dari sebelumnya 7.990. Ini seiring ekspektasi DBS tentang pemotongan suku bunga dan pertumbuhan laba berubah, ditambah dengan penurunan nilai (de-rating) secara keseluruhan di pasar negara berkembang.