Perbaikan ini didukung oleh margin yang lebih baik, efisiensi operasional, dan konsolidasi industri, terutama di sektor konsumen, telekomunikasi, dan kesehatan.
Sebagai contoh, ROE sektor konsumen diproyeksikan naik dari 49 persen menjadi 51,9 persen, sementara sektor telekomunikasi meningkat dari 16,2 persen menjadi 16,7 persen.
Kebangkitan Konglomerasi
Laporan tersebut juga menyoroti pertumbuhan kapitalisasi pasar dari sembilan kelompok usaha besar di Indonesia—yakni, Adaro, Agung Sedayu/Artha Graha, Astra, Bakrie, Bakrie-Salim, Barito, Panin, Salim, dan Sinarmas—yang mencapai 196 persen dalam periode 2022-2024, menjadi USD277 miliar.
Angka ini mencakup 36 persen dari total kapitalisasi IHSG, mencerminkan tren serupa di pasar ASEAN dan India. Pertumbuhan ini dinilai membuka peluang lebih besar untuk akses pendanaan dan aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di pasar modal.
Risiko: Pertumbuhan Ekonomi dan Likuiditas
Meskipun proyeksi pertumbuhan cukup positif, risiko tetap ada. Pertumbuhan ekonomi yang stagnan, rendahnya kepercayaan konsumen, serta tingkat tabungan yang menurun pada segmen berpenghasilan rendah dapat menjadi tantangan.