Lebih lanjut, data penjualan ritel pada Maret 2024 mengalami kenaikan menjadi 9,3%, namun tidak mampu mendorong penguatan pada kinerja IHSG maupun Rupiah pada hari ini.
"Tekanan Rupiah bisa saja mengalami peningkatan jika sinyal hawkish justru digaungkan oleh Bank Sentral AS," jelasnya.
Sementara itu harga emas mengalami kenaikan. Kondisi ini, menurut Gunawan, seakan memberikan gambaran bahwa Gubernur Bank Sentral AS kemungkinan akan memberikan sinyal dovish dalam pidatonya malam nanti.
Harga emas ditransaksikan menguat dikisaran USD2.347 per ons troy pada perdagangan sore hari ini. Meski demikian, kinerja pasar keuangan di tanah air justru ditutup di zona merah.
"Dari sejumlah indikator keuangan di pasar keuangan negara lain. Terpantau pasar keuangan bergerak sideways di sesi perdagangan sore. Pasar mengambil posisi wait and see hingga pidator Gubernur The FED dan rilis data inflasi di pekan ini dipublikasikan. Ketidakpastian kembali menyelimuti pasar ditengah munculnya spekulasi bahwa The FED masih mungkin menaikkan bunga acuannya," pungkasnya.
(YNA)