sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menanti Pidato Pejabat The Fed Malam Ini, IHSG dan Rupiah Kompak Melemah

Market news editor Wahyudi Aulia Siregar
14/05/2024 19:23 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar mata uang Rupiah kompak ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (14/5/2024).
Menanti Pidato Pejabat The Fed Malam Ini, IHSG dan Rupiah Kompak Melemah. (Foto MNC Media)
Menanti Pidato Pejabat The Fed Malam Ini, IHSG dan Rupiah Kompak Melemah. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar mata uang Rupiah kompak ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (14/5/2024).

IHSG ditutup melemah 0,22% di level 7.083,76. Walaupun melemah, asing tercatat membukukan transaksi beli bersih senilai Rp903 miliar pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, mata uang Rupiah juga ditutup melemah di level Rp16.095 per dolar AS (USD). Bahkan Rupiah sempat melemah hingga ke level Rp16.130 per USD selama sesi perdagangan hari ini.

"Rupiah mampu mengurangi kerugiannya, meskipun tetap melemah dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya," kata Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin dalam risetnya.

Lebih lanjut, data penjualan ritel pada Maret 2024 mengalami kenaikan menjadi 9,3%, namun tidak mampu mendorong penguatan pada kinerja IHSG maupun Rupiah pada hari ini. 

"Tekanan Rupiah bisa saja mengalami peningkatan jika sinyal hawkish justru digaungkan oleh Bank Sentral AS," jelasnya.

Sementara itu harga emas mengalami kenaikan. Kondisi ini, menurut Gunawan, seakan memberikan gambaran bahwa Gubernur Bank Sentral AS kemungkinan akan memberikan sinyal dovish dalam pidatonya malam nanti.

Harga emas ditransaksikan menguat dikisaran USD2.347 per ons troy pada perdagangan sore hari ini. Meski demikian, kinerja pasar keuangan di tanah air justru ditutup di zona merah.

"Dari sejumlah indikator keuangan di pasar keuangan negara lain. Terpantau pasar keuangan bergerak sideways di sesi perdagangan sore. Pasar mengambil posisi wait and see hingga pidator Gubernur The FED dan rilis data inflasi di pekan ini dipublikasikan. Ketidakpastian kembali menyelimuti pasar ditengah munculnya spekulasi bahwa The FED masih mungkin menaikkan bunga acuannya," pungkasnya.

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement